Pemerintah dan masyarakat Indonesia sering merasa paling suci di dunia. Alasannya? Masjid penuh sesak. Ibadah semarak. Umat sampai meluber ke jalan. Assalamualaikum sudah lama menjadi salam nasional.
Sedikit-sedikit orang menyebutkan nama Tuhan dalam interjeksi percakapan. Apa kabar? Alhamdulillah sehat. Kapan resepsi? Insyaalaah minggu depan.
Oh ya, sekarang ini pelajar sekolah-sekolah negeri di banyak daerah pun wajib pakai busana muslim. Bahkan kabarnya Tasikmalaya (dan beberapa kabupaten) bikin perda yang mewajibkan masyarakatnya pakai busana muslim. Di Aceh sudah lama berlaku ketentuan itu. Pakai hukum cambuk segala. Mungkin sebentar lagi akan ada hukum rajam dan potong tangan.
Sayang, korupsi di Indonesia malah bertambah banyak. Berita terakhir, proyek pengadaan kitab suci Alquran Rp55 miliar pun dikorup. Sebelumnya bekas menteri agama dipenjara karena korupsi. Beberapa pejabat kemenag juga dibui karenakorupsi. Bekas gubernur Aceh, yang provinsinya pakai hukum islam, cambuk, rajam... juga masuk penjara. Namanya Abdullah Puteh kalau tak salah.
Kita seperti kehabisan kata untuk menggambarkan korupsi di Indonesia. Kementerian Agama yang berisi orang-orang yang ahli agama, tukang khotbah, bahkan hafal isi kitab suci ternyata tidak suci. Tidak kebal korupsi.
Dana haji yang jumlahnya trilunan rupiah jelas rawan disalahgunakan. Lha, kementerian agama saja korupsi, bagaimana pula dengan kementerian atau lembaga lain yang tidak mengurus agama?
Menteri Agama Suryadharma Ali termasuk pejabat yang paling keras menentang konser Lady Gaga di Jakarta. Lady Gaga dianggap pemuja setan, brengsek, merusak moral bangsa, melanggar nilai-nilai agama.
Lantas, bagaimana dengan korupsi kitab suci di kementerian agama? Bekas menteri agama yang dipenjara? Mana yang lebih berbahaya; Lady Gaga atau bandit-bandit koruptor itu.
Indonesia rupanya punya paham sendiri tentang kesucian. Boleh korupsi apa saja, mencuri uang rakyat, asal tetap rajin beribadah dan menyebut nama Tuhan.
0 Response to "Kitab suci pun dikorupsi"
Posting Komentar