Belum lama kita bahas iklan tentang pembantu asal Indonesia yang diobral di Malaysia. Sekarang muncul kasus yang lebih mengerikan dan sangat biadab.
Seorang wanita Indonesia diperkosa ramai-ramai oleh tiga polisi Malaysia di kantor polisi Bukit Mertajam, Penang, Malaysia. Polis diraja perkosa TKI di kantor polisi. Jahanam!
Bisa dikata kasus pemerkosaan ini hanya ulah oknum. Kasuistis. Tapi bahwa rape ini dilakukan polisi di kantor polisi.. bagaimana kita menjelaskannya? Ternyata integritas polisi Malaysia serendah itu. Penegak hukum berperilaku seperti binatang. Dan rasanya bintang sekalipun tak pernah lawan jenisnya karena ada mekanisme musim kawin dan sebagainya.
Saya lihat di televisi reaksi pejabat-pejabat kita seperti menlu, menaker, kedutaan sama seperti dulu. Normatif, datar, dan tenang. Tak ada kegemasan atau kegeraman karena mungkin sudah dianggap biasa saja.
Saya sudah lama mengingatkan bahwa TKI di Malaysia yang jumlahnya 3 juta (bahkan 5 juta ditambah ilegal) menjadi masalah serius di Malaysia. Populasinya terlalu banyak dengan pendidikan dan skill yang rendah.
Martabat TKI sangat rendah. Setiap hari jadi bahan pelecehan orang Malaysia, termasuk polisinya. Dan pemerintah tak bisa berbuat apa-apa karena butuh Malaysia sebagai negara majikan. Indonesia masih sebatas negara budak yang hanya bisa jual tenaga.
Bagaimana kita percaya pada hukum di Malaysia kalau kantor polisi pun jadi tempat memperkosa TKI? Bagaimana kita percaya hukum Malaysia kalau seorang Datok Anwar Ibrahim, politikus dan bekas wakil perdana menteri Malaysia, saja dianiaya dan diperlakukan sewenang-wenang oleh penegak hukum Melayu?
Kita sering terbuai oleh jargon BANGSA SERUMPUN yang sering disampaikan orang Malaysia ketika punya masalah dengan Indonesia. Bangsa serumpun kok diperkosa?
Ah, Malaysia... malingsia!
0 Response to "Polisi Malaysia perkosa TKI"
Posting Komentar