Rumah tua di Jalan Ngagel Jaya Selatan I, Surabaya, itu mestinya nomor 13. Tapi yang dipakai nomor 15. Jadi, rumah nomor 11 langsung loncat ke 15. Percaya atau tidak, rumah yang jadi tempat praktik dokter ini selalu ramai pasien dan keluarganya.
Tiga kali seminggu -- Senin, Selasa, Kamis -- para calon pasien antre di terasa rumah milik keturunan bangsawan Jawa yang punya hubungan famili dengan R Tjondronegoro, bupati Sidoarjo pertama itu. Bahkan, hingga pukul 23.00 sampai 24.00 pun sering kali masih ada pasien yang harus dilayani.
Yah, di Ngagel Jaya Selatan I/13 itulah Dokter RP Soeharsohadi Tjondronegoro SpJP praktik rutin melayani masyarakat. Spesialis jantung dan pembuluh darah dari RSUD dr Soetomo ini pun tampak selalu tersenyum ramah meski berhadapan dengan pasien dan keluarganya yang sering tak sabar.
"Prinsip hidup saya itu bukan mencari untung. Saya ingin bisa menolong orang sebanyak mungkin," kata pria kelahiran 5 Februari 1952 ini suatu ketika.
Tak berlebihan pernyataan dr Harso, sapaan akrab kakek tiga cucu ini. Saya melihat sendiri ada pasien yang dilayani setiap Selasa selama bertahun-tahun secara cuma-cuma. Dokter Harso melayani pasien yang terkenal sangat rewel itu hingga tutup usia.
"Hidup itu ya begitu. Kita perlu memberi perhatian kepada sesama yang membutuhkan," kata pria yang sangat religius itu.
Dokter yang juga praktik di Jombang ini selalu memberikan air jamu yang sudah didoakan secara Islam, surat al-Fatihah, kepada pasien-pasiennya. Dia juga memberikan bimbingan spiritual karena banyak pasien yang tak hanya mengalami persoalan fisik, tapi juga spiritual.
Semula dokter lulusan FK Universitas Airlangga ini menangani pasien dengan metode pengobatan modern seperti dokter-dokter lain. Tapi sejak 1992 dia memulai pendekatan yang holistik. Kombinasi medis modern, herbal dengan aneka jamu, dan pendekatan spiritual.
Pengetahuannya yang mendalam soal herbal dan jamu-jamu tradisional membuat dr Harso sering dianggap dokter alternatif. Bahkan ada yang bilang TERKUN, dokter dukun.
Tak heran, di teras rumah tempat praktiknya, rumah peninggalan almarhum orang tuanya, terdapat banyak sekali buah kelapa muda. Air kelapa itu antara lain dipakai untuk campuran obat-obatan herbal. Dia punya beberapa pekerja yang khusus membuat ramuan herbal.
Keluhan pasien yang datang sangat bervariasi. Mulai sakit ringan sampai berat. Tapi umumnya sebagian besar pasien sudah divonis sulit sembuh secara medis. Ada yang kanker otak, tumor, HIV/AIDS, diabetes, tumor.
"Saya sudah ke mana-mana kok gak bisa sembuh. Makanya, saya diminta beberapa teman untuk berobat ke dr Harso," kata seorang laki-laki 50an tahun pekan lalu kepada saya. Dia sangat yakin bahwa dr Harso mampu mengatasi penyakitnya.
Setiap pasien tentu saja mendapat ramuan obat herbal (jamu) plus doa-doa islami. Bahan-bahan tumbuhan yang digunakan sekitar 40-60 jenis. Daun-daun tersebut bisa diracik menjadi 300 macam obat-obatan. Berbagai bagian tanaman itu mulai daun, buah, tangkai, atau akar diracik dr Harso menjadi obat-obatan herbal yang bermanfaat bagi pasien.
Tentu saja, obat-obatan modern tetap dia resepkan sesuai kebutuhan pasien. Rupanya pendekatan holistik yang dikembangkan dr Harso ini ternyata mendapat sambutan positif dari masyarakat. Lihat saja tempat praktiknya yang selalu ramai hingga larut malam.
Dokter Harso sendiri sepertinya tak pernah kelihatan capek karena sering minum jamu. Dia pun tampak awet muda.
Dr SOEHARSOHADI TJONDRONEGORO SpJP
Praktik : Jalan Ngagel Jaya Selatan I/15 Surabaya
Hari : Senin, Selasa, Kamis
0 Response to "dr Harso Populerkan Pengobatan Herbal"
Posting Komentar