Dipimpin Romo Silas Wayan Eka SVD, suasana misa tidak semeriah misa pertama pukul 18.00 yang penuh sesak. Misa kedua ini terasa longgar, banyak bangku kosong karena umat memang tidak mau melekan. Apalagi harus membawa anak2 kecil.
Tapi bagi saya justru asyik ikut misa yang tidak berdesak-desakkan. Kita lebih konsentrasi dan tidak sumpek.
Romo Silas Wayan Eka memimpin misa tirakatan Paskah dengan lugas. Meski suaranya kurang enak kalau nyanyi, beliau membawakan prefasi dan upacara lilin dengan lancar.
Yang agak mengganggu di Exultet. Penyanyinya kurang latihan sehingga nada2nya sering keseleo. Padahal, orang Flores macam saya menunggu-nunggu Exultet yang hanya diperdengarkan setahun sekali itu.
Ordinarium pakai misa te deum. Paduan suara yang bertugas lumayan enak. Kostumnya bagus, intonasi dan harmonisasi good lah. Cuma ada beberapa pilihan lagu yang menurut saya kurang enak saja. Toh umat memberikan aplaus panjang untuk kor Wonokromo.
Misa yang lama dan selesai tengah malam membuat umat terlihat cepat2 pulang. Hampir tidak ada acara salaman selamat paskah satu sama lain kecuali beberapa umat yang memang sudah saling kenal.
Syukurlah, Romo Silas berdiri di depan gereja dan menyalami umat satu per satu. Saya kira tradisi lama bersalam-salaman usai misa natal atau misa paskah dihidupkan lagi di gereja. Bila perlu disediakan jajan atau minuman ringan sekadar ramah-tamah sesama umat.
Saya khawatir umat di kota yang terlalu sibuk kerja lama2 semakin tidak saling mengenal satu sama lain. Orang lebih kenal online friends di dunia maya, tapi cuek dengan sesama umat di sampingnya.
Selamat Paskah 2012!
Alleluia!
0 Response to "Malam Paskah di Wonokromo"
Posting Komentar