Berita sepakbola Eropa sangat digemari pembaca koran di Jawa Timur. Maklum, masyarakat Jatim sejak dulu gila bola kelas berat. Hampir tiap malam ada acara nonton bareng di warung pinggir jalan Surabaya, Sidoarjo, Malang, dan kota-kota lain.
Akhir-akhir ini semakin banyak tim yang menang besar. Mesi dan Ronaldo sudah biasa mencetak 3 gol. Dan besoknya koran-koran menulis Messi kembali menciptakan HAT-TRICK.
Ada juga koran kecil yang memakai istilah TRIGOL sebagai pengganti HAT-TRICK. Saya sendiri sebetulnya sudah lama mengusulkan kepada editor bahasa agar kata hat-trik diserap menjadi HATRIK. Toh selama ini masyarakat biasa membaca HAT-TRICK dengan HATRIK, bukan HET-TRIK.
Alasan lain: media-media di Malaysia sudah bertahun-tahun menggunakan HATRIK dalam berita-berita sukan atau olahraga. Kantor berita Bernama misalnya menulis GUARDINI CIPTA HATRIK PADA KEJOHANAN LTDL.
Mengapa kita masih pakai hat-trick? Si editor bahasa tidak berani dengan alasan koran-koran besar macam Jawa Pos dan Kompas belum menggunakan kata HATRIK. Di Indonesia media-media sedang atau kecil memang cenderung menunggu gebrakan media-media besar.
"Kalau kita mulai duluan, nanti dikira kita nggak ngerti bahasa," kata seorang mantan copy editor di Surabaya.
Anehnya, kendaraan PICKUP sudah lama diserap menjadi PIKUP. STATEMENT jadi STATEMEN.
0 Response to "Segera pakai HATRIK"
Posting Komentar