Kita makin jarang melihat anak-anak di Surabaya main permainan tradisional seperti di desa. Hampir tidak ada lagi anak-anak yang main dengan anak-anak tetangga.
Mainan anak-anak sekarang sangat modern, PS, games di komputer/ponsel, atau yang disediakan mal-mal kayak mandi bola, ketangkasan, hingga waterpark. Maka, kita yang berasal dari kampung sangat kehilangan nuansa ndeso melihat keunikan anak-anak kota masa kini.
Saya baru saja membaca telaahan orang USA yang juga resah dengan hilangnya the joy of playing. Kegembiraan bermain praktis hilang ditelan kemajuan teknologi. Semakin sedikit orang dewasa, kata ulasan itu, yang tidak lagi punya waktu bermain. Orang dewasa benar-benar kehilangan kekanak-kanakannya. Dan itu membuat orang cepat tua di usia 30an.
Saya teringat betapa anak-anak di pelosok NTT yang sebagian besar waktunya dipakai untuk bermain. Main apa saja. Sebab di NTT memang tidak ada les tambahan, kursus musik, ekskul dsb. Pulang sekolah, makan dan istirahat sebentar lalu anak-anak pergi ambil air sambil... bermain.
Awal 2012, waktu cuti ke Lembata, saya melihat anak-anak perempuan lagi gandrung TALI MERDEKA. Di mana-mana tali merdeka. Dua anak menggoyang tali (karet gelang yang dirangkai), kemudian seorang anak melompat. Gantian kalau salah.
Saya menyaksikan tali merdeka ini dengan minat besar karena memang tidak pernah saya saksikan di Surabaya dan Sidoarjo. Tali merdeka ini ada lagunya dan anak-anak terlihat sangat gembira. Melompat, tertawa lepas, saling goda teman.
Benarlah kata psikolog: orang akan bahagia kalau bisa mempertahankan keceriaan anak-anak sampai dewasa. Main-main, playing, adalah kebutuhan hidup manusia, kata pakar-pakar Amerika.
Tali merdeka atau lompat tali ini kemudian saya kaitkan dengan skipping. Orang dewasa mungkin tidak main tali merdeka seperti anak-anak di NTT, tapi bisa mulai mencoba tali merdeka solo alias skipping.
Belilah skipping rope, sangat murah, dan mulailah melompat-lompat sendiri di teras, halaman, atau bahkan jalan raya. Anggaplah kita sedang main-main tali merdeka seperti anak2 kampung yang polos itu.
Sekarang saya mau skipping dulu ah!
0 Response to "Tali merdeka jadi skipping"
Posting Komentar