Dipimpin Wakil Bupati MG Hadi Sutjipto, rombongan peserta Roadshow SBH bisa melihat langsung kondisi sungai kecil di belakang panggung yang penuh dengan sampah. Aneka macam sampah rumah tangga menumpuk sepanjang 200-an meter. Akibatnya, aliran air terhambat dan aroma tak sedap pun menyebar ke mana-mana.
Maka, di hadapan jajaran Muspika Sedati serta Pemerintah Desa Tambakcemandi, Wabup Hadi Sutjipto mengingatkan kembali program kali bersih alias prokasih yang pernah digalakkan beberapa tahun silam. Saat ini prokasih cenderung dilupakan masyarakat. Ini terbukti dari banyaknya sungai-sungai yang kotor di berbagai wilayah Kabupaten Sidoarjo.
"Saya juga meminta agar warga tidak boleh lagi membuang sampah ke sungai. Sungai itu bukan tempat sampah. Kalau warga buang sampah ke sungai, ya, jadinya seperti sekarang ini," kata Pak Cip, sapaan Wabup Hadi Sutjipto, merujuk tumpukan sampah di sungai di belakang panggung.
Pak Cip makin prihatin dengan besarnya volume sampah yang berada di sungai di wilayah Gisik Kidul. Belum sampai dua minggu diangkat, sampah kembali menumpuk lagi karena buangan dari desa-desa 'di atas' terus berlangsung. Karena itu, Pak Cip meminta Camat Sedati untuk melakukan koordinasi dan sosialisasi dengan desa-desa yang warganya diduga kuat menjadi sungai sebagai tempat sampah.
"Bisa diadakan lomba kebersihan sungai antardesa di Kecamatan Sedati. Ajaklah warga untuk bersama-sama memelihara kebersihan sungai. Tidak boleh lagi membuang sampah di sungai," tegasnya. Wabup Hadi Sucipto kemarin mewakili Bupati Saiful Ilah yang diundang ke NTB untuk berbagi pengalaman tentang keberhasilan Sidoarjo dalam program sekolah inklusi.
Usai mendapat pembekalan dari Pak Cip bersama Ketua DPRD Sidoarjo Dawud Budi Sutrisno dan peserta roadshow diajak bersama-sama membersihkan sungai. Jajaran TNI AD, Marinir (TNI AL), Polres Sidoarjo, Dinas Pengairan, dan elemen masyarakat lain kemudian kerja bakti membersihkan sampah yang menumpuk di sungai. Mereka tampak kesulitan karena volume sampah yang sangat besar. Namun, alat berat backhoe cukup efektif mengangkat sampah kemudian dibawa oleh truk-truk yang sudah disiapkan.
"Alhamdulillah, TNI, Polri, dan jajaran pemkab mau datang ke sini untuk kerja bakti di sungai. Kami sendiri sudah tidak tahu lagi bagaimana caranya mengatasi sampah-sampah itu," kata Suciati, warga Tambakcemandi.
Gara-gara tumpukan sampah itu, menurut dia, sudah tiga tahun ini warga Tambakcemandi sudah tak bisa lagi memanfaatkan air sungai untuk mandi dan mencuci pakaian. Mereka terpaksa harus membeli air bersih karena tidak semua kawasan di Dusun Gisik Kidul punya saluran PDAM Delta Tirta. Warga pun harus bersahabat dengan nyamuk.
0 Response to "Bersih-bersih kali di Tambakcemandi"
Posting Komentar