Anita Sarawak Tragedi Buah Apel

blogger templates


Tragedi buah apel sudah lama terjadi di Indonesia. Sudah lama apel malang hancur, kalah bersaing dengan apel impor. Apel kita terlalu kecut, lebih cocok untuk membuat cuka ketimbang dimakan segar.

Setiap kali melintas di Malang Raya, dari Singasari hingga Batu saya prihatin melihat tumpukan apel di pinggir jalan. Apel lokal yang murah tapi kurang diminati. Saya pun ingat TRAGEDI BUAH APEL, lagu pop lawas milik ANITA SARAWAK. Rupanya penyanyi asal Singapura ini sudah meramalkan tragedi buah apel di Indonesia sejak 1980an.

Saya sendiri suka lagu yang dipopulerkan kembali di Indonesian Idol itu. Lagu bagus dengan lirik yang puitis. Tapi saya belum pernah melihat dan memutar kaset asli Anita Sarawak.

Baru hari ini 17 September 2013 saya menemukan kaset Anita Sarawak di gudang lama. Wow, ini tho Anita Sarawak yang pernah jadi istri Broery Marantika. Biasa aja, gak cakep, tapi suaranya khas. Lebih cakep Agnes Monica hehehe...

Diproduksi Varia Nada Jakarta, album Anita Sarawak berisi 10 lagu. Musisi pendukung: Harry Anggoman, Liliek, Uce Hudioro, Addie MS, Idham, Johny, Maman. Yang menarik, Broery jadi backing vocal dan menciptakan satu lagu berjudul CERITA.

Dibuka dengan BAWALAH DAKU PERGI, hit TRAGEDI BUAH APEL berada di urutan kedua, kemudian CERITA, SELAMAT TINGGAL dan BULAN PAKE PAYUNG.

Sisi B menampilkan KAULAH SINAR ABADI, BURUH, CINTA KITA, LOVING EYES, SURAT CINTA. Bukan main! Di zaman itu lagu tentang buruh karya Dani Mamesah masuk album biduan terkemuka. Juga lagu daerah Maluku BULAN PAKE PAYUNG.

Retaknya rumah tangga Anita-Broery perlahan membuat keterkenalan penyanyi Melayu Singapura ini merosot. Si Broery yang sempat jadi Broery Abdullah malah kian berkibar setelah kembali ke Indonesia dan menjadi Broery Pesulima.

Sekitar 20 tahun setelah album ini terbit, ramalan Anita Sarawak tentang tragedi buah apel benar-benar terbukti. Kita ke pasar buah di Surabaya dan tak lagi menemukan apel malang.

MUNGKIN KAU BELUM MERASA GELISAH
DAN TERLEPAS DARI RASA RAGU....

0 Response to "Anita Sarawak Tragedi Buah Apel"

Posting Komentar