Maka, jangan heran berita-berita daerah Jawa Timur selalu disiarkan pukul empat pagi. Metro TV, TVOne, RCTI, Indosiar, dan sebagainya sudah cukup lama membuka siarannya dengan program berita Jatim sekadarnya.
Siapa yang menonton siaran berita pagi buta itu? Ketika umat muslim menunaikan salat subuh? Peduli amat. Sebab televisi-televisi Jakarta itu hanya sekadar memenuhi tuntutan aturan alias undang-undang bahwa televisi nasional harus memenuhi konten lokal.
Program berita lokal pagi memang dibuat untuk tidak ditonton. Hanya pantas-pantasan saja. Sebab pengelola televisi kita lebih suka menayangkan gosip artis atau isu-isu nasional. Semuanya didesain serba-Jakarta. Dan ujung-ujungnya uang atau iklan belaka.
Saya sering curhat kepada komisioner KPID Jatim tentang permainan televisi-televisi Jakarta untuk menyiasati undang-undang. Tapi KPID tidak punya kekuatan sama sekali ketika berhubungan dengan pemodal besar cukong-cukong televisi. KPID pun hanya bisa curhat layaknya pengamat.
Di daerah-daerah sebetulnya sudah banyak televisi lokal. Mereka punya program berita dan acara-acara lain yang sangat lokal. Sayang, televisi-televisi lokal kalah bersaing dengan televisi-televisi Jakarta yang padat modal dengan jaringan yang luar biasa.
Yah, apa boleh buat, kita di Surabaya yang katanya kota terbesar kedua hanya bisa ngelus dada melihat ketidakberdayaan orang daerah. Bahkan kita pun makin lama makin menikmati program televisi nasional yang tak punya kepentingan untuk mengangkat potensi daerah.
Sent from my BlackBerry® via Smartfren EVDO Network
0 Response to "Berita Jatim disiarkan subuh"
Posting Komentar