Yang benar, orang Tionghoa di seluruh dunia merayakan TAHUN BARU. Orang Barat bilang CHINESE NEW YEAR. Orang Tionghoa di Surabaya bilang SINCIA.
Tidak ada orang Tionghoa yang bilang:
"Kita orang mau pigi restoran untuk merayakan IMLEK!" Hehehe....
IMLEK atau YINLI (Mandarin) = penanggalan bulan = LUNAR CALENDAR.
Kalender Imlek ini beda dengan solar calendar yang dipakai penanggalan masehi. Karena itu, aneh kalau orang menyebut hari raya imlek atau merayakan imlek.
Yang benar ya merayakan TAHUN BARU atau GUO NIAN atau XIN NIAN atau SINCIA. Untuk membedakan dengan tahun baru umum (solar system) maka lengkapnya TAHUN BARU IMLEK. Atau, TAHUN BARU TIONGHOA atau TAHUN BARU CHINA.
Saya baru membaca buku CHINESE FESTIVALS karya Wei Liming. Buku itu hadiah dari Xiao Shan, sekretaris konjen Tiongkok di Surabaya. Xiexie ni! Dari buku itu saya jadi banyak tahu sejarah dan tradisi perayaan-perayaan Tionghoa yang sudah berusia ribuan tahun.
SINCIA disebut juga CHUN JIE atau SPRING FESTIVAL. Pesta musim semi yang sudah berusia 2000 tahun lebih. Selalu ada perubahan, modifikasi, dan penyesuaian di setiap dinasti. Tapi intinya sama dari masa ke masa.
Malam tahun baru merupakan momen penting untuk berkumpul keluarga besar. Makan bersama, minum, main apa saja, santai... sampai pagi datang. Melekan bersama itu dinamakan SHUO SUI. Anak-anak mendapat YA SUI atau ANGPAU istilah populer di Surabaya.
Siang hari tanggal satu bulan satu diadakan BAI NIAN atau mengunjungi keluarga, kerabat, relasi, atau tetangga. Yang muda mengunjungi yang tua. Saling mengucapkan selamat tahun baru.
GONG XI FA CAI!
0 Response to "Salah kaprah istilah IMLEK"
Posting Komentar