Setelah Catherine Keng mengundurkan diri dari Metro TV, kini praktis Sumi Yang menjadi satu-satunya presenter berita berbahasa Mandarin di stasiun televisi Indonesia. Wanita kelahiran Bagansiapiapi, Kepulauan Riau, 1984, ini menjadi guru bahasa Mandarin pertama di stasiun televisi Indonesia.
Di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Muhammadiyah, Malang, Sumi Yang tampak santai dan selalu menebar senyum. Dia kemudian menyapa anak-anak muda itu dengan sapaan khas: "Ni hao ma!"
Para mahasiswa yang memenuhi auditorium UMM ini pun menjawab senada: "Ni hao ma!"
Sumi pun tertawa kecil. "Yang benar, kalian harus menjawab, wo hen hao!" ujarnya ramah.
"Saya ulangi ya! Ni hao ma!"
Mahasiswa UMM pun kompak menjawab, "Wo hen hao!"
"Bagus sekali, murid-murid!" tukas Sumi Yang disambut tepuk tangan meriah para mahasiswa.
Laoshi (guru) cantik ini pun kemudian mengajak murid-murid dadakannya itu untuk menyimak beberapa ungkapan sederhana bahasa Mandarin di giant screen. Meski hanya sekitar lima menit, pelajaran bahasa Mandarin ala Wide Shot Metro TV ini cukup berkesan bagi pemirsa.
Sebelum menjadi presenter Wide Shot, bersama Gilang Ananda dan Putri Ayuningtyas, Sumi Yang dikenal sebagai pembaca berita atau presenter Metro Xinwen. Program berita berbahasa Mandarin Metro TV. Sumi sering mewawancarai pengusaha maupun pejabat Tiongkok dalam bahasa Mandarin yang sangat fasih. Karena itu, tak sedikit pemirsa yang mengira Sumi Yang ini orang Taiwan atau Tiongkok. Bukan warga negara Indonesia.
Anggapan itu terpatahkan setelah melihat penampilan Sumi Yang di Wide Shot. Presenter bernama lengkap Yang Jingling ini ternyata mampu berbahasa Indonesia dengan lancar, ceplas-ceplos, layaknya presenter televisi lainnya. Hanya saja, Sumi Yang masih diberi porsi khusus untuk membawakan Xinwen alias berita bahasa Mandarin di tengah program Wide Shot.
"Sumi Yang memberikan kejutan dalam Wide Shot. Kalau biasanya dia selalu tampil dengan full bahasa Mandarin, maka kini dia menunjukkan kepada pemirsa, kalau dia memang asli orang Indonesia yang juga fasih berbahasa Indonesia," kata Eddy Ginting, produser berita Metro TV.
Sebagai presenter Xinwen, Sumi Yang merasa perlu membumikan bahasa Mandarin agar dikenal dan dipelajari masyarakat di Indonesia. Sebab, bahasa nasional negeri Tiongkok ini sudah menjadi bahasa internasional, selain bahasa Inggris dan Arab. Kian melejitnya Tiongkok sebagai macan ekonomi baru juga semakin membuat Mandarin sebagai bahasa internasional yang strategis.
Karena itulah, setiap hari Sumi Yang setia mengajarkan ungkapan-ungkapan Mandarin praktis untuk pemirsa. Dia rekan presenternya dijadikan model siswa, sementara Sumi berperan sebagai laoshi.
"Pintar murid-muridku," katanya setiap kali dua rekan presenternya bisa mengucapkan lafal Mandarin dengan benar.
Suatu ketika, di acara Xinwen, Menteri BUMN Dahlan Iskan menyampaikan statement dalam bahasa Mandarin tentang ekonomi dan kebudayaan. Sumi Yang bersam dua temannya di studio rupanya tidak menyangka kalau Dahlan Iskan, yang asli Jawa, kelahiran Magetan, ternyata mampu berbicara dalam bahasa Mandarin dengan fasih.
Setelah rekaman wawancara dengan Dahlan Iskan diputar, Sumi dan dua presenter Metro TV senyam-senyum.
"Kamu bisa nggak bicara kayak Pak Dahlan Iskan," tanya Sumi kepada Robert, salah satu presenter yang dari segi fisiknya keturunan Tionghoa.
"Nggak bisa," jawabnya.
"Makanya, belajar dong biar bisa seperti Pak Dahlan Iskan," pesan Sumi, alumnus Universitas .Bina Nusantara, Jakarta, ini.
Kedua presenter pun tertawa bersama,
Melihat kemampuan Dahlan Iskan, yang baru belajar bahasa Mandarin pada usia yang tidak muda lagi, Guru Sumi sangat yakin bahwa bahasa Mandarin itu tidak sesulit yang diperkirakan banyak orang. Bisa dipelajari anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia. Karena itu, cukup aneh kalau generasi muda keturunan Tionghoa justru tidak mampu berbicara atau menulis dalam bahasa leluhurnya.
"Saya ingin generasi muda Tionghoa di Indonesia punya sense of belonging yang kuat terhadap bahasa Mandarin, selain bahasa Inggris," katanya di sebuah situs internet.
Di era globalisasi ini, menurut Sumi, kemampuan berbahasa Inggris dan Mandarin (juga bahasa asing lain) menjadi nilai tambah ketika terjun ke dunia kerja. Sayang, begitu banyak peuang lepas begitu saja gara-gara kendala bahasa.
0 Response to "Sumi Yang presenter Metro Xinwen"
Posting Komentar