Frater Clemens Pendiri Museum Zoologi di Malang

blogger templates

Di Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, Frater Maria Clemens Keban BHK dikenal sebagai gurunya guru-guru. Biarawan Katolik dari kongregasi Bunda Hati Kudus (BHK) ini memang sejak dulu mengajar di Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Frateran Podor, Larantuka, ibukota Kabupaten Flores Timur. Dus, dulu, hampir semua guru SD di daerah saya dicetak di sekolah berasrama itu.

Frater Clemens pun tak hanya mengajar di SPG, tapi juga hampir semua SMA di Kota Larantuka. Mengapa? Pria kelahiran Flores Timur 75 tahun silam ini seorang poliglot. Dia bisa casciscus dalam bahasa Inggris, Belanda, Jerman, Latin, Spanyol, dan entah bahasa apa lagi. Bagi sang frater, tidak ada bahasa yang sulit di dunia ini. Asalkan punya kemauan, mau belajar, tidak malu menirukan ucapan dari native speaker, pasti bisa.

Beliau spesialis mengajar bahasa Inggris dan bahasa Jerman. Cara mengajarnya sangat asyik. Anak-anak kampung di Flores yang tak pernah kenal bahasa Inggris, bahkan bahasa Indonesia pun masih sepotong-sepotong karena setiap hari berbicara dalam bahasa Lamaholot, dibuat kerasan mengikuti pelajarannya. Senyumnya yang ramah membuat Frater Clemens disukai para peserta didik.

Pria yang hobi mengumpulkan cangkang (kulit) siput dan kerang, juga senang reptil, ini juga piawai dalam manajemen persekolahan. Dia pun paling matang dalam membina frater-frater muda BHK di seluruh Indonesia. Maka, Frater Clemens kemudian ditarik ke Kota Malang.

Jadilah dia penguasa semua sekolah Frateran mulai dari tingkat TK/SD hingga SMA. Frater-frater BHK ini punya yayasan pendidikan bernama Yayasan Mardi Wiyata yang berpusat di Malang. Karena itu, sebagian besar sekolah yang berada di bawah yayasan ini menggunakan nama Frateran. Ya, Frateran BHK.

Frater Clemens pun boyongan dari NTT menuju Celaket 21 alias Jalan Jaksa Agung Suprapto Nomor 21, Malang, Jawa Timur. Di situlah pusat yayasan sekaligus bercokol beberapa sekolah frateran yang cukup terkenal seperti SMAK Frateran Malang dan SMPK Celaket 21. Di Surabaya, yang paling terkenal tentu saja SMAK Frateran  di Jalan Kepanjen Nomor 8, dekat Gereja Katolik tertua itu.

Di balik kiprahnya yang sangat intensif sebagai guru dan pengelola sekolah-sekolah Frateran, saya baru tahu kalau Frater Clemens ini juga seorang kolektor cangkang siput, kerang, dan reptilia. Kapan dia mencari cangkang kalau jadwal mengajarnya sangat padat? Belum lagi harus mengurus semua sekolahnya di Jawa Timur, bahkan seluruh Indonesia?

Yah, ternyata orang Solor ini blusukan di sela waktu luangnya ke pantai. Saat bertugas di luar negeri dia kumpulkan cangkang-cangkang yang dia anggap khas. Dia juga punya teknik yang sederhana tapi efektif untuk menangkap segala jenis ular dan binatang melata (reptilia).

“Saya belajar dari almarhum Frater Vianney BHK. Beliau guru saya yang juga konkolog, ahli di bidang siput dan kerang,” kata Frater Clemens suatu ketika.

Frater Vianney, biarawan dan guru asal Belanda, juga punya koleksi kulit siput dan kerang segudang. Ditambah koleksi Frater Clemens, jumlah koleksi menjadi ribuan banyaknya. Ketimbang disimpan di gudang, Clemens kemudian mengusulkan kepada kongregasi BHK untuk membuka sebuah museum zoologi di Malang. Museum ini sekaligus sebagai laboratorium atau tempat belajar para pelajar dan mahasiswa di seluruh Indonesia. Tidak hanya siswa-siswi sekolah-sekolah Frateran saja.

Begitulah. Pada 2004 museum zoologi pertama di Jawa Timur pun dibuka secara resmi di Jalan Karangwidoro 7, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kompleks yang sejuk dan penuh bunga ini memang punya ratusan koleksi yang unik. “Ada sekitar 80 famili hewan mollusca yang ada di Indonesia dan beberapa negara lain,” katanya.

Setiap tahun Museum Zoologi Frater Vianney ini dikunjungi ribuan pelajar dari tingkat TK hingga perguruan tinggi. Frater Clemens pun biasanya memandu sendiri para pengunjung. Bahkan, dia mengajak anak-anak itu bermain-main dengan ular… yang tidak berbisa tentu saja.

“Museum ini terbuka untuk siapa saja,” katanya.

0 Response to "Frater Clemens Pendiri Museum Zoologi di Malang"

Posting Komentar