Kulit Gelap Dianggap Jelek

blogger templates


Saat ini Nina Bhattacharya, warga negara Amerika Serikat keturunan India, menjadi peserta Fulbright English Teaching Assistant di Indonesia. Nina kebagian tugas mengajar bahasa Inggris di SMAN Krian, Sidoarjo, Jawa Timur. Lulusan University of Michigan ini sempat terkaget-kaget dengan pandangan sebagian besar orang Indonesia yang cenderung mengidolakan manusia kulit putih atau terang.

Nona Nina pun galau. Dia kemudian menulis pengalamannya dalam sebuah artikel menarik:

Indonesians idealize whiteness. It permeates every aspect of an Indonesian woman’s life, from clothing to beauty regimens. Before hopping onto their scooters, many of my female students pull on thick, winter gloves to fend off the sun’s rays.

“The female teachers delicately powder their faces with foundation two shades lighter. When I go to the drugstore, it is a challenge to find lotion that doesn’t proclaim its whitening properties. There are even whitening products for women’s vaginas. You can’t watch TV without seeing a minimum of five advertisements proclaiming this brand of whitening cream will help you keep your boyfriend. (But, really. It will.)”

Sebagai orang USA tapi bukan kulit putih, Nina mengaku dibuat repot dengan pertanyaan-pertanyaan klise. Kok kulit Anda tidak putih? Mata kamu tidak biru? Teman-teman Nina yang kulit putih tak banyak diberondong pertanyaan seperti ini.

“I’m hitam manis,” katanya tersenyum.

Nina memang harus membuktikan bahwa dia benar-benar Amerika karena fisiknya sama dengan bintang film India. “Saya lahir dan tinggal di Amerika. Keluarga saya memang imigran asal India.”

Miss Nina ini mengaku benar-benar sedih ketika mendengar sejumlah siswinya di Krian merasa tidak cantik karena kulitnya rada gelap alias sawo matang. Pandangan bahwa kulit yang putih, terang, identik dengan cantik, sementara kulit gelap sebagai jelek tidak bisa diterima.

Nina menulis lagi:

My heart breaks when my female students tell me that they are not pretty because of their skin color. ‘Hitam manis, Miss. Too dark,’ they say to me with a smile, over my protests. I think of my college friend. These girls are only fifteen, sixteen, and already internalizing that they are not worth it.”

Bagi Nina, konsep kecantikan ala Barat, yang dianut industri produk kecantikan di Indonesia saat ini, dan diterima luas oleh masyarakat, sangat menyedihkan. Itu tak lain akibat kolonialisme di dunia ketiga yang berlangsung selama ratusan tahun.

0 Response to "Kulit Gelap Dianggap Jelek"

Posting Komentar