JANDA dan SINGLE PARENT

blogger templates


Saya pernah tinggal cukup lama di samping Pengadilan Agama Surabaya, kawasan Ketintang. Setiap hari kerja puluhan orang antre mengurus kasus perceraian, isbat, waris, dan sebagainya.

"Lihat itu, banyak sekali calon janda," kata Cak Harto menunjuk belasan wanita 30-an tahun yang nongkrong di warkop. Saat itu gedung PA Surabaya belum sebagus dan sebesar sekarang. Maka, banyak orang antre sambil ngopi di warung-warung sekitar.

Saking banyaknya perceraian yang diputus di PA, teman-teman sering menjuluki PA sebagai pabrik janda. Kok bukan pabrik duda ya? Dan makin lama jumlah janda di tanah air makin banyak karena ikatan pernikahan makin longgar. Komitmen untuk setia sampai mati kian sulit ditepati karena banyak alasan.

JANDA sudah merupakan kata atau istilah yang lazim. Bahasa Jawanya RONDO. Ada RONDO TELES yang kaya-raya, RANDA KEMBANG yang cantik menggoda, ada juga RONDO GARING yang tak puna harta kekayaan.

Tapi akhir-akhir ini kalangan perempuan karier dan aktivis perempuan mulai menolak kata janda. Terlalu vulgar alias kasar. "Sebaiknya pakai istilah SINGLE PARENT saja ya," kata seorang aktivis kepada wartawan.

Apa beda janda dan single parent? Tak ada. Cuma rasa bahasa serta nuansanya yang lain. Single parent lebih disukai janda dari kalangan wanita karier yang terdidik di perkotaan. Sementara wanita di desa yang kehilangan suami (bercerai atau meninggal) biasa-biasa saja.

"Single parent itu lebih tepat karena dia menjadi orangtua tunggal. Istilah janda itu kedengaran gak enak blas," kata seorang aktivis 30-an tahun yang single parent.

Masukan beberapa aktivis ini rasanya bisa diterima mengingat bahasa itu tidak bisa lepas dari rasa dan kesan. Dalam bahasa Inggris pun orang tidak menggunakan kata WIDOW tapi memilih SINGLE PARENT, SINGLE MOM, SINGLE DAD.

Kasus ini mirip dengan sebagian orang Tionghoa di Indonesia, khususnya Jatim, yang tidak suka disebut CINA atau CINO melainkan TIONGHOA atau CHINESE. Atau orang Indonesia di Malaysia yang merasa terhina jika disebut INDON.

Nah!

0 Response to "JANDA dan SINGLE PARENT"

Posting Komentar