Senam otak dengan membaca keras

blogger templates

Semalam (14/5/2012) saya mampir di Kampoeng Ilmu, pusat buku bekas Surabaya. Cukup ramai, ada 9 mahasiswa lagi main laptop, membaca, diskusi filsafat. Asyiklah nongkrong di kafe itu.

Saya beli buku bekas karya Prof Kawashima dari Universitas Tohoku Jepang. Harganya cuma Rp10.000. Prof Kawashima membahas senam otak atawa brain training. Salah satu caranya adakah ini: BIASAKAN MEMBACA DENGAN SUARA KERAS! Metode sederhana ini bisa memperbaiki memori, daya ingat, menunda kepikunan.

Kalau anda sering lupa lokasi kendaraan anda di parkir, cepat lupa nama orang, lupa lokasi barang yang disimpan sendiri.. ada baiknya mulai senam otak dengan MEMBACA NYARING.

Membaca dalam hati atau tanpa suara juga mengaktifkan otak kanan dan kiri. Juga bikin kita membaca lebih banyak halaman dengan sangat cepat. Tapi menurut Prof Kawashima, membaca keras membuat otak kita jauh lebih aktif. Anda akan mengingat lebih banyak.

Saya jadi ingat kebiasaan kita di SD atau sekolah menengah saat belajar atau menghafalkan pelajaran. Suara pasti dikeraskan. Hafal perkalian dengan suara keras dan ritmis. Hafalkan puisi Chairil Anwar atau sajak-sajak Pujangga Baru dengan suara keras.

Hasilnya? Sampai tua kita tak akan lupa deklamasi, dialog sandiwara hingga petikan ayat kitab suci. Orang Islam bisa hafal Alquran karena sering berlatih membaca atau mengaji dengan suara nyaring dan lagu yang khas.

Seorang aktor atau pemain drama tidak mungkin bisa menghafal dialognya kalau dia hanya membaca dalam hati. Dan biasanya puisi atau drama yang kita mainkan saat SD tetap membekas sampai tua.

Membaca dengan suara keras juga mutlak diperlukan ketika belajar bahasa asing. Kita perlu mendengar suara kita sendiri. Intonasi, jeda, ucapan dan sebagainya. Orang yang pernah ke Tiongkok bercerita bagaimana mahasiswa-mahasiswi seakan berlomba bicara keras seorang diri di taman ketika belajar bahasa Inggris.

Kita di Indonesia sering melupakan TRADISI membaca keras khas ala jadul gara-gara fokus ke speead reading. Dan memang membaca dengan suara merupakan musuh utama speed reading karena kedua metode membaca ini punya kelebihan dan kekurangannya sendiri.

Untung, kita diingatkan oleh Bapak Prof Kawashima! Arigato!

0 Response to "Senam otak dengan membaca keras"

Posting Komentar