![]() |
Anang-Ashanty diarak di Jember. Kayak anak raja! |
Saya rasa belum ada pesta pernikahan di Indonesia yang diperlakukan luar biasa oleh media selain Anang dan Ashany. RCTI, televisi terbesar, membuat siaran langsung sejak resepsi di Jakarta kemudian ngunduh mantu di Jember. Siaran langsung di jam utama.
Pesta pernikahan anak presiden pun kalah gemanya. Anang-Ashanty diistimewakan media, bukan hanya RCTI, seakan pasangan ini artis sangat istimewa. Apa prestasi Anang? Prestasi Ashanty? Nothing. Keduanya hanya artis industri musik biasa yang sama dengan band dan vokalis lain di Indonesia.
Duet Anang-Ashanty tidak istimewa. Suara keduanya kalah sama 10 finalis Indonesian Idol. Tapi Bupati Jalal di Jember memperlakukan Anang-Ashanti layaknya anak raja yang baru saja melangsungkan pernikahan. Diarak, dielu-ukan.
Juara olimpiade kita, yang dapat medali emas bulutangkis, kayaknya tidak pernah diperlakukan istimewa layaknya Anang-Ashanty. Apalagi pelajar yang juara olimpiade fisika atau matematika. Juara pengajian MTQ tak pernah diarak besar-besaran kayak Anang-Ashanty.
Rupanya ada krisis nilai luar biasa di masyarakat kita. Pemujaan terhadap selebriti sudah sangat berlebihan, dan itu didukung industri televisi. Juga didukung pemda alias bupati Jember.
Di Nusa Tenggara Timur, khususnya Pulau Flores, ada budaya atau tradisi untuk tidak mengistimewakan pernikahan kedua. Apalagi dia menikah kedua karena cerai, bukan istri/suami mati. Sebab, jatah belis atau maskawin di Flores hanya untuk menikah SATU KALI dan seumur hidup. Orang yang menikah kedua, ketiga dst tidak punya jatah lagi di suku atau marga.
Karena itu, pernikahan kedua di Flores dilakukan secara kecil-kecilan, bahkan diam-diam. Tak akan ada pesta besar karena penduduk pasti malas datang. Tapi Anang bukan Flores atau NTT, daerah terbelakang di pelosok Indonesia.
Pesta pernikahan kedua Anang justru jauh lebih mewah, gebyar, jor-joran daripada pernikahan pertamanya dengan Kris Dayanti. Aneh, pernikahan kedua kok luar biasa! begitu pikiran orang kampung di NTT.
Tentu saja logika kampung beda dengan logika selebriti. Mereka punya dunia sendiri yang berbeda dengan orang biasa. Dan mereka punya uang miliaran hingga triliunan rupiah untuk melakukan apa saja.
0 Response to "Anang-Ashanty yang overdosis"
Posting Komentar