Mahasiswa Surabaya di Tianjin

blogger templates


Sejak Dahlan Iskan, mantan chairman Jawa Pos yang sekarang menteriBUMN, berhasil menjalani operasi ganti hati di Tianjin, kota di dekat Beijing ini kian terkenal. Banyak wisatawan Indonesia yang melancong atau berobat ke Tianjin. Bahkan kini pun sudah ada mahasiswa asal Indonesia yang menempuh pendidikan di Tianjin.

Pekan lalu dua mahasiswa asal Surabaya diwisuda di Tianjin University of Science and Technology (TUST). Mereka adalah Setiawan dan Abednego. "Hasil kuliah mereka selama dua tahun di Tianjin tidak mengecewakan meskipun awalnya mereka butuh proses untuk adaptasi," kata Su Rongxiang, direktur Surabaya International Institute of Business and Technology (SIIBT).

Menurut Su, Setiawan dan Abednego merupakan mahasiswa SIIBT yang melanjutkan kuliah di TUST setelah kuliah selama dua tahun di Surabaya. Program yang populer dengan 2+2 ini membuat mahasiswa kita lebih mudah beradaptasi dengan kondisi perkuliahan di China yang sangat berbeda dengan di Indonesia. "Selama dua tahun di SIIBT kami perdalam bahasa Mandarin dan wawasan tentang budaya dan pendidikan di Tiongkok," kata Su.

Setelah lulus dari TUST, menurut pria berkacamata ini, para alumni Indonesia diyakini punya kemampuan yang lebih dalam bidang bisnis, manajemen, dan teknologi. Mereka juga dengan sendirinya punya jaringan bisnis dengan pengusaha China. "Sekarang ini kan Tiongkok sedang gencar-gencarnya investasi di Indonesia. Nah, para alumni kita ini bisa menjadi penghubung yang baik karena dia paham kondisi dua negara dengan baik," katanya.

Kalaupun tidak terjun di dunia bisnis, menurut Su, sarjana lulusan Tianjin bisa menjadi gur atau dosen bahasa Mandarin di Indonesia. Su mencontohkan dirinya yang sarjana teknik tapi justru terjun di dunia pendidikan sebagai guru bahasa Mandarin. Su juga merintis kerja sama dengan Tiongkok di bidang pendidikan dan kebudayaan. "Jadi, kuliah di Tiongkok itu saya jamin punya prospek yang cerah. Mereka tidak akan sulit cari pekerjaan atau membuka bisnis sendiri," katanya.

0 Response to "Mahasiswa Surabaya di Tianjin"

Posting Komentar