Surabaya memang belum macet total seperti di Jakarta. Tapi tanda-tanda ke arah sana sudah terlihat. Kamis petang, 25 Oktober 2012, menjelang Idul Adha, Kota Surabaya macet parah di berbagai kawasan. Kendaraan tidak bisa bergerak sama sekali.
Saya kira, inilah kemacetan paling parah di Surabaya dalam 10 bulan pertama tahun 2012 ini. Dan saya ikut menjadi saksi, plus korban, kemacetan ini. Bayangkan, perjalanan dari Jalan Jemusari ke Ahmad Yani membutuhkan waktu sekitar 70 menit. Satu jam lebih.
Padahal, kita tahu, Jemursari ke Ahmad Yani itu tidak sampai lima kilometer. Lima kilometer butuh 70 menit! Padahal, Jalan Jemursari itu tetangga terdekat Jl Ahmad Yani.
Bagaimana bisa cepat kalau kendaraan tak bisa bergerak sama sekali? Dan saya juga tidak melihat petugas, polisi lalu lintas, yang berusaha mencari solusi saat itu. Padahal, markas Polda Jatim berada di Jalan Ahmad Yani, salah satu pusat kemacetan.
Begitu banyak pengendara motor dan mobil yang stres. Tak tahu harus berbuat apa karena jalan alternatif tidak ada. Semuanya kadung terperangkap macet. Ada pengendara yang marah-marah, lalu membunyikan klakson keras-keras. Banyak yang naik ke trotoar, kemudian jatuh, karena kondisi jalannya memang buruk.
Yang paling dahsyat justru konsumsi bahan bakar minyak alias BBM. Berapa juta liter BBM yang dibakar kendaraan bermotor tanpa bisa bergerak sama sekali? Pemborosan luar biasa ketika pemerintah pusing dengan subsidi BBM yang katanya naik terus.
"Kalau jalan kaki, kita sudah sampai dari tadi," ujar seorang gadis asal Sidoarjo.
Lumayan, orang ini masih bisa bercanda di tengah kemacetan. Sikap yang harus ditiru agak kita tidak perlu stres menghadapi persoalan khas kota besar ini.
Kemacetan parah seperti ini sekali-sekali memang perlu terjadi dan dirasakan warga Surabaya, khususnya pejabat-pejabat. Supaya wali kota, gubernur, kapolda, dishub, parlemen, dan siapa saja mau berpikir jauh ke depan mencari solusi.
Bagaimana lalu lintas di Surabaya dalam 10 tahun, 20 tahun, atau 30 tahun ke depan? Berapa banyak kendaraan pribadi yang akan melintas di jalan raya 20 tahun mendatang? Lantas, apakah kemacetan nanti akan seperti Kamis petang itu atau lebih parah? Kita tidak tahu.
Jika nanti semua warga Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Pasuruan ke mana-mana pakai kendaraan pribadi, apalagi SATU ORANG SATU MOBIL, saya tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi dengan jalan raya di Surabaya.
0 Response to "Kemacetan di Surabaya makin parah"
Posting Komentar