Sapi hilang, mari makan ikan

blogger templates
Indonesia krisis sapi? Masyarakat kesulitan mendapatkan daging sapi? Puji Tuhan, kata teman saya yang vegetarian. Krisis daging sapi, menurut dia, justru disyukuri karena masyarakat bisa beralih ke sumber protein yang lain.



Gak makan sapi gak mati kita, katanya. Setelah terserang komplikasi penyakit, si vegan ini gencar kampanye menghindari konsumsi daging hewan berkaki empat. Efeknya buruk dalam jangka panjang, katanya.



Kalaupun belum bisa stop hewani, dia menganjurkan masyarakat supaya mengonsumsi ikan laut atau ikan tambak. Protein ikan tak kalah dengan sapi atau kambing. Ikan punya omega 3 yang sangat bermanfaat.



Belum lama ini ada pameran makanan vegetarian di ITC Surabaya. Penyelenggaranya Buddha Tzu Chi, organisasi asal Taiwan yang getol kampanye vegetarian. Saya sempat ngobrol dengan beberapa pengurusnya. Wow, ternyata mereka punya filsafat vegetarianisme yang sangat kukuh.



Saya dikasih tabloid Tzu Chi. Isinya pun membahas pentingnya vegetarian, sayangi binatang dan sebagainya. Dengan menjadi vegetarian, kita menjadi lebih sehat sekaligus ikut menyelamatkan bumi.



Berapa sapi yang harus disembelih demi memuaskan selera maknyus manusia? Berapa kambing yang digorok? Berapa babi yang dibantai di Tiongkok, Taiwan, Eropa atau Amerika setiap hari?



Saya belum bisa mengikuti anjuran kaum vegan. Saya lebih pro kampanye makan ikan (laut) dari kementerian perikanan dan kelautan. Lebih murah harga ikan ketimbang daging sapi. Juga lebih sehat karena ikan bukan hewan berkaki empat.

0 Response to "Sapi hilang, mari makan ikan"

Posting Komentar