Radio Senaputra yang tergusur

blogger templates


Saya kaget saat berdiri di depan (bekas) studio Radio Senaputra di Jalan Kahuripan Malang. Tak ada tanda-tanda kehidupan. Yang ada cuma plang TNI AD bahwa gedung itu aset Kodam Brawijaya.

Radio Senaputra pindah? "Betul. Kalau gak salah pindah ke Wajir," kata seorang tukang becak di depan pintu masuk kolam renang Senaputra H+2 Lebaran 2012.

Saya cari informasi di internet tentang nasib radio yang mengudara sejak 1968 itu. Kalah gugatan hingga MA sehingga dieksekusi. Tak berhak menempati studio yang pernah jadi jujugan anak muda di Malang Raya itu.

Sebagai orang yang pernah menikmati kejayaan Radio Senaputra, ketika masih AM, saya ikut kehilangan jejak. Sebab dulu hampir tiap hari saya jalan kaki di depan radio rock itu. Saya terkesan dengan penyiar sekaliber Ovan Tobing yang beken tapi sangat familier.

Saya pun tidak lupa radio ini selalu unggul ketika menyiarkan sandiwara Saur Sepuh atau Misteri Gunung Merapi. Kalau radio-radio lain masih episode 20, Senaputra sudah seri 23 atau 24.

Itu karena setiap Minggu malam Bung Ovan sengaja memutar tiga episode sekaligus. Penggemar sandiwara radio pun benar-benar dibuat kecanduan. Hehehe...

Tapi roda zaman terus berputar seiring kemajuan teknologi. Ketika Kalimaya memelopori era FM di Malang, semua radio yang tadinya AM hijrah ke FM. Terjadi perubahan segmen, positioning dsb.

Saya lihat Senaputra tak lagi sehebat masa jaya di era AM. Radio TT 77 yang juga favorit saya ketika remaja di Malang nasibnya bahkan lebih parah lagi. Padahal dulu radio yang studionya di dekat kompleks Sekolah Santo Yusuf itu sangat elite dengan iklan yang melimpah.

Di era internet, televisi yang begitu banyak, VCD/DVD melimpah... tantangan untuk Radio Senaputra dan radio-radio lain sangat berat. Fantasi luar biasa ala Brama Kumbara, Mantili, Lasmini, Mak Lampir, Mardian sudah tak laku lagi di radio. Apresiasi musik rock dari Ovan Tobing pun tak akan mempan ketika orang bisa dengan mudah menikmati band-band idola di youtube, kapan saja dan di mana saja.

Dan Senaputra pun tergusur oleh tentara!

3 Responses to "Radio Senaputra yang tergusur"

  1. Mas salam kenal saya dulu juga pendengar tt 77.
    Sori apa dulu pernah dengar program lapis yang di asuh sama mbak yulia salim.mksh

    BalasHapus
  2. Mas salam kenal dulu saya juga pendwngar tt
    Apa pwrnah dengar suara mbak yulia salim.mksh

    BalasHapus
  3. Saya juga pendengar setia senaputra dan TT 77 apalagi siaran Kartolo dimalam hari

    BalasHapus