Menkes Nafsiah Mboi kurang sensitif

blogger templates




Belum dua minggu jadi menteri kesehatan, Nafsiah Mboi sudah bikin polemik gara-gara kondom. Pernyataannya tak baru. Dari dulu semua penggiat LSM anti-HIV/AIDS bicara macam itu. Tapi rupanya Nafsiah lupa bahwa sekarang dia bukan lagi aktivis LSM melainkan menteri.

Menteri itu jabatan politis. Dus semua ucapan, tindakan, kebijakan menkes pasti punya dimensi politis. Apa yang disampaikan Nafsiah soal kondom untuk masyarakat rentan tak masalah ketika dia belum jadi menteri. Tapi setelah jadi menteri, Nafsiah tidak bisa seperti itu.

Nafsiah rupanya lupa bahwa Indonesia ini negara yang unik. Ngono yo ngono tapi jangan begitu. Sebagian besar politisi, tokoh masyarakat, apalagi agamawan menolak kondom di luar fungsi kontrasepsi. Kondom hanya dipakai suami, titik. Hubungan seksual hanya boleh dilakukan suami-istri.

Bagaimana dengan pelacuran? Hubungan seks di luar nikah? Hubungan seks dengan pacar?

Tidak dibenarkan! Begitu pandangan konservatif yang berlaku di Indonesia. Bahkan, banyak rohaniwan menolak segala macam alat kontrasepsi, termasuk kondom untuk pasutri.

Nah, rupanya Nafsiah Mboi lupa bahwa sekarang ini dia menkes, bukan orang LSM dan sejenisnya. Dia buta politik dan kurang sadar bahwa statemennya menimbulkan perlawanan keras kalangan agamawan. Salah sendiri bu menkes!

Menkes Nafsiah seharusnya fokus mengurusi masalah kesehatan rakyat miskin. Biaya berobat terlalu mahal. Angka kematian masih tinggi. Masih banyak orang terpaksa ke dukun karena tak mampu bayar rumah sakit, obat, dokter.

Setiap kali ada bakti sosial, ratusan bahkan ribuan orang datang untuk berobat secara gratis. Mengapa? Pemerintah dan menkes belum bisa menyediakan layanan kesehatan gratis untuk orang miskin. Seandainya pelayanan kesehatan sudah menjangkau rakyat miskin, gratis, kontinu, berkualitas... baksos-baksos itu tak ada lagi.

Seharusnya Menkes Nafsiah fokus pada pelayanan kesehatan rakyat miskin. Gratiskan rumah sakit! Berikan makanan sehat! Bukan malah membahas masalah kondom yang tidak urgen.

Semoga kontroversi kondom ini ada hikmahnya.

0 Response to "Menkes Nafsiah Mboi kurang sensitif"

Posting Komentar