Pak Lim bersama lima temannya, semuanya Tionghoa Malaysia, baru saja menikmati pemandangan eksotik di Gunung Bromo. Begitu antusias dia bercerita tentang keindahan alam pegunungan di Jawa Timur yang indah luar biasa. Di Malaysia tak ada katanya.
"Saya sudah tujuh kali ke Bromo. Tahun depan saya balik lagi ke sana," kata pelancong asal Malaysia itu.
Biasanya Lim mengajak teman-teman Tionghoa lain yang belum pernah ke Jawa Timur untuk bersama-sama menikmati Bromo. Dia juga jalan-jalan ke Gunung Ijen melihat penambang belerang. Tapi Bromo paling berkesan dan membuatnya ketagihan.
Kalau dipikir-pikir, orang asing jauh lebih mengenal alam kita, objek wisata kita, ketimbang warga Jawa Timur sendiri. Lim punya koleksi foto-foto indah dan seabrek informasi tentang Bromo. Sementara saya sendiri tak banyak tahu soal Bromo. Mati kutu kalau diajak diskusi tentang gunung-gunung di Jawa Timur.
Di kampung halaman saya di pelosok Flores Timur, tepatnya Lembata, pun ada gunung berapi. Namanya Ile Ape atau Gunung Api. Jujur saja seumur hidup saya belum pernah mendaki ke puncak gunung di kampung saya itu.
Saya hanya tahu kepulan asap dari puncaknya. Bagaimana vegetasi, jalur pendakian, ketinggian dan sebagainya saya buta total. Maka ketika ditanya orang Barat, saya pun meminta bantuan Paman Google.
Betapa kagetnya saya ternyata banyak orang Eropa yang bolak-balik mendaki Ile Ape. Mereka bikin catatan dan foto-foto bagus kemudian ditayangkan di internet. Rombongan dari Swiss tampak sumringah menikmati puncak gunung yang sempat meletus tahun lalu itu.
Begitulah. Kadang-kadang orang asing justru lebih mengenal alam sekitar kita ketimbang penduduk tempatan.
Sudah berapa kali Anda ke Bromo?
"Belum pernah. Untuk apa ke sana, hanya menyiksa badan saja," kata Cak Mul, warga Sidoarjo. Hehehehe .... Ternyata saya tidak sendiri.
Sent from my BlackBerry® via Smartfren EVDO Network
0 Response to "Sudah berapa kali Anda ke Bromo?"
Posting Komentar