Pada 2008 ibu-ibu anggota Paguyuban Marga Huang Jawa Timur membentuk paduan suara sederhana. Tak dinyana, paduan suara yang dipimpin Shinta Wibisono ini terus berkembang dan aktif mengadakan kegiatan sosial di berbagai kawasan di Surabaya dan Malang.
Kamis (18/7/2013), sekitar 50 anggota ladies choir ini mengadakan perayaan syukur ulang tahun kelima di rumah Shinta Wibisono, Jalan Trunojoyo, Surabaya.
"Kalau dulu namanya Paduan Suara Marga Huang, sekarang menjadi Dian Spectrum Choir. Sebab, choir ini juga terbuka untuk ibu-ibu di luar marga Huang, termasuk yang bukan Tionghoa. Kita ingin membangun kebersamaan dan pelayanan melalui paduan suara ini," kata Shinta Wibisono.
Dipimpin Romo Adrian Tanuredjo OP, mantan Pastor Paroki Redemptor Mundi, Surabaya, yang tengah menempuh pendidikan lanjutan di Roma, perayaan ulang tahun Dian Spectrum Choir berlangsung sederhana namun meriah. Ibu-ibu pengusaha ini memamerkan suara merdunya dengan membawakan belasan komposisi yang cukup sulit.
Mereka pun tak canggung menari saat membawakan lagu rohani berbahasa Jawa, Monggo-Monggo Sami Nderek Gusti, yang diaransemen Yohan Tarigan. Shinta tampil percaya diri membawakan lagu klasik Ave Maria karya Franz Schubert dalam bahasa Jerman.
"Guru dan pelatih kami, ya, Mas Ganda ini. Dia sangat telaten mengajari ibu-ibu bagaimana menyanyi dengan baik dan benar," kata Shinta menunjuk Ganda Charisma yang juga dirigen Dian Spectrum Choir.
Berbeda dengan paduan suara umumnya, Shinta menjelaskan, Dian Spectrum Choir lebih fokus pada pelayanan rohani dan sosial. Karena itu, mereka memiliki agenda rutin mengadakan bakti sosial ke rumah jompo, panti asuhan, hingga khitanan massal. Bulan lalu misalnya mereka mengadakan kunjungan ke Panti Surya, rumah lansia di Jalan Jemur Handayani.
Saat itu mereka mengajak para oma-opa penghuni panti wreda itu untuk bernyanyi bersama. "Jadi, Dian Spectrum Choir ini pelayanan sambil konser di depan para lansia. Kami juga membawa bingkisan dan menghibur penghuni panti. Bakti sosial seperti ini lebih mengena daripada kita bikin konser di hotel," kata Shinta.
Kepada Shinta dan kawan-kawan, Romo Adrian, yang juga pembina Dian Spectrum Choir, berpesan agar paduan suara ini bisa terus eksis dan memperluas pelayanan kepada warga kurang mampu. "Masih banyak warga kurang mampu yang sangat membutuhkan perhatian kita," ujar pastor yang sedang berlibur di Surabaya itu. (*)
0 Response to "Lima Tahun Dian Spectrum Choir Surabaya"
Posting Komentar