Pitiful opponents do not make for a contest. Indeed, you suspect the Chelsea players were more troubled by the mosquitoes than the Indonesian All Stars.
Begitu tulisan Martin Lipton, analis sepak bola Inggris, di tabloid THE MIRROR membahas pertandingan uji coba Chelsea melawan Indonesia All Stars. Indonesia dibantai 8-1 oleh klub asuhan Jose Mourinho itu.
Dengan gayanya yang khas, Martin Lipton mengatakan, pemain-pemain Chelsea yang cuma bermain-main itu lebih terganggu oleh nyamuk ketimbang pemain-pemain timnas kita yang berjuluk Indonesia All Stars itu.
"Melihat Ryan Bertrand berlari sesuka hatinya di belakang bek kanan Indonesia, sementara Hazard leluasa memeragakan semua triknya, dan pemain lainnya bermain dengan nyaman, itu membuat The Special One tidak banyak belajar pada laga tersebut," kata Lipton dalam analisisnya di The Mirror.
Begitulah. Kita baru saja menertawakan timnas Tahiti yang jadi bulan-bulanan lawan di Piala Konfederasi 2013, Brasil. Koran-koran di tanah air pun membuat tulisan yang lucu untuk menertawakan kemampuan pemain-pemain Tahiti yang sangat jauh di bawah tiga lawannya: Nigeria, Spanyol, dan Uruguai.
Kita seakan lupa bahwa timnas Indonesia pun sebetulnya sama buruknya dengan Tahiti. Bahkan lebih buruk mengingat yang dihadapi tim Garuda ini bukan Chelsea atau Arsenal yang turun full team. Oscar, Matta, David Luiz, masih berlibur setelah tampil di Piala Konfederasi. Tapi timnas kita benar-benar kewalahan.
Sejak dulu saya memang pesimistis melihat permainan timnas Indonesia. Tak usahlah kita membahas lawan-lawan kelas superberat macam Chelsea, Liverpool, atau Arsenal. Melawan Malaysia saja pemain-pemain kita sulit berkembang. Kalah kelas. Saya tak pernah lupa gol-gol mudah Malaysia ke gawang Indonesia.
Lantas, mau dibawa ke mana timnas Indonesia ini?
Jacksen Tiago, pelatih timnas saat melawan Liverpool, meminta PSSI dan pihak-pihak terkait mulai memikirkan secara serius seperti apa kira-kira timnas lima tahun ke depan. Apa saja yang harus dilakukan untuk membentuk kesebelasan yang tangguh pada 2018-2019. Roda kompetisi macam apa yang harus diputar. Dan sebagainya.
Kalau tidak ada desain timnas, maka Indonesia tetap akan terpuruk seperti sekarang. Bukan tidak mungkin lima tahun lagi Indonesia jadi bulan-bulan Timor Leste, negara baru yang selama 25 tahun pernah menjadi provinsi ke-27 Republik Indonesia.
0 Response to "Timnas Indonesia makin mengerikan"
Posting Komentar